Bagaimana Cara Penularan HIV/AIDS?

Bagaimana Cara Penularan HIV/AIDS?


Bagaimana Cara Penularan HIV/AIDS?
Credit: commons(dot)wikimedia(dot)org (modified)


Banyak mitos yang tersebar tentang cara bagaimana penularan HIV/AIDS. Penting bagi kita untuk mengetahui fakta sebenarnya tentang cara bagaimana penularan HIV/AIDS dari satu orang ke orang lainnya.

Anda bisa tertular atau menularkan HIV hanya melalui aktivitas tertentu. Secara umum, orang bisa tertular atau menularkan HIV melalui aktivitas seksual dan tusukan jarum suntik.

Hanya cairan tubuh tertentu seperti darah, air mani, precum (cairan yang keluar sebelum ejakulasi), cairan dubur, cairan vagina, dan ASI - dari orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV ke orang lain. Cairan ini harus bersentuhan dengan membran mukosa atau jaringan yang rusak ataupun langsung masuk ke aliran darah (dari jarum suntik) untuk penularan bisa terjadi. Selaput lendir atau membran mukosa ditemukan di dalam rektum, vagina, penis, dan mulut.

Bagaimana cara penularan HIV/AIDS yang paling sering terjadi?


Berikut ini adalah beberapa cara penularan HIV/AIDS yang paling sering / mudah terjadi:

Berhubungan seks secara anal atau vaginal dengan seseorang yang memiliki HIV tanpa menggunakan kondom atau minum obat untuk mencegah atau mengobati HIV.

Bagi pasangan yang tes HIV-nya negatif, berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HIV lebih besar risikonya jika melakukan seks anal reseptif (bottoming), namun pelaku seks anal insertif (topping) juga bisa tertular HIV.

Hubungan seks secara vaginal juga bisa menularkan HIV, namun risikonya lebih rendah daripada seks anal reseptif.

Berbagi jarum atau alat suntik, atau peralatan lain yang digunakan untuk menyiapkan obat untuk injeksi dengan seseorang yang mengidap HIV. HIV dapat hidup dalam jarum bekas hingga selama 42 hari tergantung suhu dan faktor lainnya.

Bagaimana cara penularan HIV/AIDS yang jarang terjadi?


Dari ibu ke anak saat kehamilan, kelahiran, ataupun menyusui. Risiko menularkan HIV ke bayi bisa tinggi jika sang ibu terinfeksi HIV dan tidak minum obat, direkomendasikan untuk menguji semua ibu hamil apakah ia terinfeksi HIV dan memulai pengobatan HIV segera jika ia terinfeksi untuk menurunkan jumlah bayi yang terlahir dan tertular HIV.

Petugas kesehatan yang tertusuk jarum atau benda tajam lainnya (pisau bedah, dll) yang terkontaminasi HIV. Risiko lebih jarang daripada penggunaan jarum suntik sembarangan pada pengguna narkoba karena langkah pencegahan dan penanganan pertama yang sudah diatur sesuai prosedur.

Bagaimana cara penularan HIV/AIDS yang sangat langka terjadi?


Oral seks yaitu menempatkan mulut pada penis (fellatio), vagina (cunnilingus), atau anus (rimming). Secara umum, tidak ada risiko tertular HIV dari seks oral. Tapi penularan HIV, meski sangat jarang, secara teoritis mungkin terjadi jika pasangan pria yang positif HIV berejakulasi di mulut pasangannya selama seks oral.

Menjadi penerima transfusi darah, produk darah, atau transplantasi organ / jaringan yang terkontaminasi HIV. Ini lebih sering terjadi pada tahun-tahun awal HIV, namun sekarang risikonya sangat-sangat kecil karena pengawasan dan tes ketat yang sudah dilakukan sesuai prosedur manajemen suplai darah dan donor organ / jaringan.

Mengonsumsi makanan yang telah dikunyah sebelumnya oleh orang yang terinfeksi HIV. Kontaminasi terjadi ketika darah yang terinfeksi dari mulut pengasuh yang mungkin bercampur dengan makanan saat mengunyahkan makanan untuk bayi atau orang tua.

Digigit oleh orang yang positif HIV. Dokumentasi kasus yang sangat langka terjadi ini menunjukkan bahwa gigitan yang dilakukan tersebut melibatkan trauma yang berat dengan kerusakan jaringan yang luas dan adanya darah. Tidak ada resiko penularan jika kulit tidak rusak.

Kontak pada kulit yang rusak / luka ataupun membran mukosa dari orang yang negatif HIV; dengan darah, cairan tubuh dari orang yang positif HIV.

Ciuman mulut terbuka yang dalam dapat menularkan HIV jika kedua pasangan memiliki luka atau pendarahan gusi sehingga darah dari pasangan yang positif HIV masuk ke aliran darah pasangan yang negatif HIV. Namun, perlu diingat, HIV tidak menyebar melalui air liur.

INGAT! HIV tidak dapat ditularkan melalui:


HIV tidak ditularkan melalui pelukan, berjabat tangan, berbagi toilet, berbagi piring, atau ciuman tertutup ataupun kontak sosial lain dengan seseorang yang positif HIV.

HIV tidak ditularkan melalui air liur, air mata, atau keringat yang tidak bercampur darah orang yang positif HIV.

HIV tidak ditularkan melalui gigitan nyamuk, kutu atau serangga pengisap darah lainnya.

HIV tidak ditularkan melalui udara.


Sumber: www(dot)hiv(dot)gov
PULSA GRATIS!!!

Kamu punya blog atau punya akses untuk mengelola blog milik instansi tertentu (dinas, puskesmas, RS, universitas, dll)?
dan kamu mau PULSA GRATIS?

Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^

Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.

Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-

Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D

Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html

Title : Bagaimana Cara Penularan HIV/AIDS?
URL : http://sains-phd.blogspot.com/2017/09/bagaimana-cara-penularan-hiv-aids.html

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 komentar

komentar
16 September 2017 pukul 04.06 delete

Cara penularan HIV yg jarang diketahui adalah ciuman, karena sudah marak leaflet yg beredar katanya ciuman tidak menularkan HIV..padahal memang benar kalau ciuman pada pasangan HIV tsb punya luka/sariawan, kemungkinan tertular HIV jadi lebih besar..
Kalau di beberapa daerah, khususnya remaja, hati2 saat berinteraksi dengan lawan jenis.. Apalagi saat ini juga masih banyak jenis narkoba dengan menggunakan jarum suntik scr bersamaan..
Nyata kejadian HIV ini masih banyak di sekitar kita..baik disadari atau tidak.. Salam kenal mas.. infonya menarik dan sangat bermanfaat.. :)

Reply
avatar
16 September 2017 pukul 08.42 delete

salam kenal juga ^_^
memang benar sekali.. info yg sudah beredar di masyarakat memang seharusnya segera dikoreksi, walaupun sangat langka, penularan HIV lewat ciuman juga bisa terjadi.. mungkin sebaiknya saat penyuluhan di masyarakat kita bisa lebih tekankan 2 hal, pertama 'sumber' HIV yaitu darah, air mani, dll; dan kedua yaitu 'pintu' masuknya yaitu membran mukosa dan aliran darah (suntikan, luka).. dengan begitu masayarakat mungkin akan bisa lebih paham bagaimana esensi dari penularan HIV tsb, hehe :)

Reply
avatar