Anemia Pada Ibu Hamil: Penurunan Hb Pada Masa Kehamilan
Anemia pada Ibu Hamil
Anemia bukan merupakan suatu penyakit tetapi keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin (Hb) di bawah normal. Biasanya diikuti pula dengan penurunan nilai hematokrit. Kadar Hb tergantung pada umur, jenis kelamin, letak geografis dan metode pemeriksaan. Pada wanita hamil Hb umumnya lebih rendah dari wanita tidak hamil. Wanita hamil dikatakan anemia bila kadar hemoglobin kurang dari 11 gr % (baca tentang: minuman penambah darah pada penderita anemia).Patofisiologi anemia pada ibu hamil
Pada
masa kehamilan terjadi peningkatan cairan tubuh dalam jumlah besar yang terutama
disebabkan oleh meningkatnya volume plasma darah dan cairan ekstraseluler.
Jumlah ini mulai meningkat selama
beberapa minggu setelah proses konsepsi dan mencapai jumlah maksimum yaitu meningkat
sebesar 50% dalam waktu sekitar 34 minggu.
Apabila
ketersediaan nutrisi atau sintesis sel-sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume plasma, maka konsentrasi per 100 ml darah akan berkurang meskipun secara
keseluruhan jumlah atau volume
darah bertambah. Produksi sel darah merah terpacu selama kehamilan sehingga jumlahnya
pun meningkat, tetapi peningkatan ini tidak sebesar peningkatan yang
terjadi pada plasma.
Jumlah
hemoglobin dalam setiap
sel darah merah tidak berubah, namun karena jumlah sel darah merah per 100 ml darah lebih
sedikit, hemodilusi pun terjadi. Hemodilusi atau pengenceran darah ini mulai
tampak setelah
konsepsi (sekitar 16 minggu usia kehamilan) dan mencapai jumlah maksimum yaitu meningkat
sebesar 50% dalam waktu sekitar 34 minggu.
Selain
berakibat pada berkurangnya konsentrasi hemoglobin, lambatnya produksi sel darah
merah dibandingkan peningkatan plasma darah ini juga menyebabkan penurunan hematokrit.
Penurunan hemoglobin
dan hematokrit terjadi pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Dengan demikian, secara fisiologis penurunan kadar hemoglobin
dalam batas tertentu pada masa kehamilan
adalah hal yang normal. Namun, jika kadar hemoglobin lebih rendah dari batas minimal
yang dianjurkan akan berakibat timbulnya anemia kehamilan.
Klasifikasi anemia pada ibu hamil
Anemia defisiensi besi
Anemia
kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan besi.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam makanan,
karena gangguan resorpsi,
gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya zat besi keluar dari tubuh,
misalnya pada perdarahan. Keperluan
akan zat besi bertambah dalam kehamilan, terutama dalam kehamilan trimester
terakhir. Apabila masuknya zat besi tidak cukup ditambah dengan kehamilan, maka mudah
terjadi anemia defisiensi
besi, lebih-lebih pada kehamilan kembar.
Anemia megaloblastik
Anemia
megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik,
jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Berbeda di Eropa dan Amerika
Serikat frekuensi anemia megaloblastik dalam kehamilan cukup tinggi di Asia, seperti
India, Malaysia, dan di Indonesia.
Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan. Diagnosis anemia
megaloblastik dibuat apabila ditemukan megaloblas atau premegaloblas dalam darah
atau sumsum tulang. Sifat khas
sebagai anemia makrositer dan hiperkrom tidak selalu dijumpai, kecuali bila anemianya sudah
berat.
Anemia hipoplastik
Anemia
pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel
baru, dinamakan anemia hipoplastik dalam
kehamilan. Darah tepi menunjukkan gambaran normositer dan normo-krom, tidak ditemukan
ciri-ciri defisiensi besi, asam folik, atau vitamin B12. Ciri lain ialah
bahwa pengobatan dengan segala macam obat
penambah darah tidak memberi hasil.
Etiologi
anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum diketahui dengan pasti,
kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen, racun, atau
obat-obat. Dalam hal yang terakhir, anemianya dianggap hanya sebagai
komplikasi kehamilan. Karena obat-obat penambah darah tidak memberi hasil, maka
satu-satunya cara untuk memperbaiki
keadaan penderita ialah transfusi darah, yang sering perlu diulang sampai beberapa
kali.
Biasanya
anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita dengan selamat mencapai masa
nifas, akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan-kehamilan berikutnya biasanya
wanita menderita anemia
hipoplastik lagi. Anemia aplastik dan anemia hipoplastik berat yang tidak diobati mempunyai
prognosis buruk, baik bagi ibu maupun buruk bagi anak.
Anemia hemolitik
Anemia
hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih
cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila
ia hamil maka anemianya
biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan
krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya
tidak menderita anemia.
Frekuensi
anemia hemolitik dalam kehamilan tidak tinggi. Terbanyak anemia ini
ditemukan pada wanita negro yang menderita anemia sel sabit, anemia sel
sabit-hemoglobin C, sel sabit-thalasemia, atau penyakit hemoglobin C. Di Indonesia
terdapat juga penyakit thalasemia.
Penyebab anemia pada ibu hamil
Anemia
pada kehamilan disebabkan meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
Kurangnya
asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil.
Pola
makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan.
Adanya
kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan
sebelumnya dan menstruasi.
Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil
Tanda
dan gejala anemia pada ibu hamil di antaranya adalah:
- Lemah,
letih, lesu, mudah lelah, dan lunglai
- Wajah
tampak pucat
- Sering
pusing
- Mata
berkunang-kunang
- Nafsu
makan berkurang (anoreksia)
- Sulit
konsentrasi dan mudah lupa
- Sering
sakit
- Nafas
pendek (pada anemia berat)
- Keluhan
mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda
Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.
Perubahan
ini dapat terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari. Jika mengalami gejala-gejala
tersebut, waspadalah karena itu adalah awal terkena anemia. Segera periksakan kadar
hemoglobin dalam darah. Anemia
dapat menimbulkan dampak negatif yang nantinya berpengaruh pada aktivitas
sehari-hari seperti :
- Berkurangnya
daya pikir dan konsentrasi.
- Berkurangnya
prestasi.
- Berkurangnya
semangat belajar dan bekerja.
- Menurunnya
produktivitas kerja.
- Menurunnya
kebugaran tubuh.
- Mudah
terserang penyakit.
- Dapat
mengakibatkan kelahiran bayi prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Pada bayi dan batita, anemia defisiensi besi dapat mengakibatkan gangguan perkembangan dan perilaku seperti penurunan aktivitas motorik, interaksi sosial dan konsentrasi.
Kamu punya blog atau punya akses untuk mengelola blog milik instansi tertentu (dinas, puskesmas, RS, universitas, dll)?
dan kamu mau PULSA GRATIS?
Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^
Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.
Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-
Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D
Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html
Title : Anemia Pada Ibu Hamil: Penurunan Hb Pada Masa Kehamilan
URL : https://sains-phd.blogspot.com/2016/12/anemia-pada-ibu-hamil.html
dan kamu mau PULSA GRATIS?
Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^
Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.
Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-
Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D
Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html
Title : Anemia Pada Ibu Hamil: Penurunan Hb Pada Masa Kehamilan
URL : https://sains-phd.blogspot.com/2016/12/anemia-pada-ibu-hamil.html