Antenatal Care (ANC) : Pemeriksaan Untuk Ibu Hamil
Credit: pixabay(dot)com (modifikasi) |
Apa itu Antenatal Care?
Pengertian
dari antenatal care adalah suatu program
yang direncanakan untuk melakukan observasi, pendidikan kesehatan, serta praktik
medis pada ibu hamil, yang tujuannya yaitu untuk mendapatkan proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Antenatal care
merupakan pemeriksaan yang sangat penting untuk memantau dan mendukung
kesehatan ibu hamil yang sehat dan kehamilan yang normal. Ibu hamil disarankan
untuk menemui perawat maternitas, bidan atau dokter kandungan sebagai tempat perawatan
dan pemeriksaan antenatal care.
Antenatal care
merupakan bentuk pelayanan kesehatan oleh para profesional (spesialis kandungan,
dokter umum, perawat maternitas, serta bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standar minimum perawatan antenatal care yang mencakup 5T yaitu antara lain (t)imbang berat
badan, ukur (t)inggi badan, ukur (t)ekanan darah, pemberian imunisasi (t)etanus
TT, ukur (t)inggi fundus uteri dan pemberian (t)ablet suplemen zat besi selama
kehamilan.
Apa Tujuan dari Antenatal Care?
Tujuan
dari dilaksanakannya antenatal care
ialah:
(1)
Untuk menjaga agar ibu tetap sehat selama kehamilan, persalinan dan masa nifas serta
mengupayakan agar bayi lahir dengan selamat dan sehat.
(2)
Untuk memantau indikator risiko penyulit kehamilan yang mungkin muncul, dan merencanakan
tindakan yang sesuai untuk kehamilan risiko tinggi.
(3)
Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil dan perinatal (janin
atau bayi yang dikandung).
Kapan Saja Jadwal Kunjungan untuk Antenatal Care?
Idealnya
adalah sampai usia kehamilan 28 minggu dilakukan 1 kali per bulan, pada usia
kehamilan 29-36 minggu dilakukan setiap 2 minggu, dan saat usia kehamilan di atas
36 minggu dilakukan sekali seminggu.
Apa Saja Pemeriksaan yang Dilakukan Saat Antenatal Care?
Status Generalis
Yang
termasuk ke dalam pemeriksaan umum atau status generalis adalah:
(1)
Penilaian keadaan umum, kesadaran, tingkat komunikasi atau kooperasi.
(2)
Tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, suhu, pernapasan), tinggi badan serta
berat badan ibu. Kemungkinan risiko tinggi adalah pada ibu dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm atau berat badan kurang dari 75 kg. Batas hipertensi pada
kehamilan adalah 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih berguna untuk memprediksi
sirkulasi pada plasenta).
(3)
Ada atau tidak adanya sakit kepala (sakit kepala karena anemia, sakit kepala di
bagian depan, tension headache atau
sakit kepala seperti ditekan, serta sakit kepala yang berdenyut pada
suboksipital).
(4)
Melihat apakah konjungtiva mata anemis (pucat) atau tidak, dan sklera ikterik
(kekuningan) atau tidak.
(5)
Pada pemeriksaan mulut dan THT apakah ada tanda-tanda peradangan atau tidak, apakah
ada perdarahan gusi, serta pemeriksaan pada gigi-geligi.
(6)
Pemeriksaan menyeluruh IAPP (inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi) pada thoraks
(paru dan jantung) serta abdomen (perut).
(7)
Pemeriksaan ekstremitas untuk melihat apakah ada edema, pucat, sianosis,
varises, serta kesimetrisan (kecurigaan ada polio yang mungkin ditunjukkan oleh
adanya kelainan pelvis).
(8)
Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lainnya harus dikendalikan dan dilakukan
tindakan pengelolaan segera.
Status Obstetri
Pemeriksaan
obstetrikus pada perut:
Apakah
sudah membesar atau tidak (pada kehamilan muda, pembesaran perut mungkin belum
tampak).
Pemeriksaan
Manuever Leopold yang dilakukan secara sistematis, yaitu:
(1)
Leopold I
Tentukan
tinggi fundus uteri dan sentuh bagian janin pada fundus dengan kedua telapak
tangan. Menentukan tinggi fundus uteri pada kehamilan muda ialah dengan palpasi
bimanual dalam, sementara pada kehamilan yang sudah besar dilakukan dengan
mengukur jarak antara fundus uteri dengan bagian atas simpisis pubis (tulang
kemaluan) menggunakan pita pengukur.
(2)
Leopold II
Telapak
tangan kiri menekan uterus dari bagian kiri dan kanan, kemudian jari mengarah ke
kepala pasien untuk kemudian meraba bagian samping uterus apakah agak lebar dan
datar (yang menunjukkan bagian punggung janin), atau teraba tidak simetris (yang
menunjukkan bagian ekstremitas janin), atau malah teraba keras dan bulat (yang
menunjukkan kepala janin). Leopold II ini biasanya dilakukan untuk menentukan
puka-puki (apakah punggung janin di sebelah kanan atau kiri).
(3)
Leopold III
Satu
tangan menyentuh bagian bawah uterus (di atas simpisis pubis ibu) sementara yang lainnya
memegang fundus untuk fiksasi. Kemudian tentukan apa presentasi dari bagian
bawah uterus, jika ia bulat dan keras maka ia adalah kepala, jika bukan maka
ada kemungkinan janin sungsang atau posisi tidak tepat.
(4)
Leopold IV
Kedua
tangan memegang bagian bawah rahim dari kiri ke kanan, jari-jari mengarah ke
kaki pasien, tindakan ini dilakukan untuk mengkonfirmasi bagian bawah janin dan
menentukan apakah bagian ini sudah masuk ke dasar panggul atau belum (biasanya
dengan x / 5)
Dengan
pemeriksaan palpasi ini, bisa juga diperkirakan berat janin (meskipun hanya
sebagai taksiran). Pada kehamilan yang aterm, dapat digunakan rumus Johnson
Tossec yaitu: tinggi fundus tinggi (cm) - (12/13/14) x 155 gram.
Pemeriksaan
auskultasi menggunakan stetoskop Laennec
atau alat Doppler yang diletakkan di
area belakang janin (punggung janin), hitung frekuensi denyut jantung janin dalam
5 detik pertama, 5 detik ketiga, dan 5 detik kelima, lalu dijumlahkan dan
dikalikan dengan 4 untuk mendapatkan frekuensi satu menit.
Namun
sebaiknya jika memungkinkan, penghitungan DJJ (detak jantung janin) yang ideal
adalah yang dihitung tepat selama satu menit. Batas denyut jantung janin yang normal
adalah 120-160 denyut per menit. Takikardia menunjukkan adanya reaksi kompensasi
terhadap beban atau stres pada janin (fetal
stress) sedangkan bradikardia menunjukkan adanya
kondisi kegagalan kompensasi beban atau stress pada janin (fetal distress / gawat janin).
Pemeriksaan Genitalia
Eksterna
Inspeksi
genitalia eksternal:
Lihat
keadaan vulva / uretra, apakah ada tanda inflamasi, luka atau pendarahan, discharge (cairan vagina), serta kelainan
lainnya. Pemeriksa dapat menggunakan kedua jari untuk memisahkan labia (membuka
vulva) agar inspeksi lebih jelas.
Untuk
inspeksi yang lebih dalam, dapat digunakan alat spekulum. Caranya, kedua jari
pemeriksa membuka vulva lalu alat spekulum
dimasukkan ke dalam vagina dengan bilah vertikal lalu saat berada di dalam
putar 90 derajat agar posisinya menjadi horizontal di dalam vagina, lalu kemudian
dilakukan pembukaan vagina dengan alat spekulum
tersebut.
Dengan
inspeksi dalam ini, dapat diketahui kondisi dari portio serviks (bagaimana permukan dan
warnanya), kondisi ostium, ada atau tidak adanya darah / carian / discharge di forniks. Dapat dilihat juga
kondisi dinding dalam vagina, apakah ada tumor atau tidak, apakah ada tanda
peradangan atau tidak. Untuk melepas spekulum, spekulumnya ditutup terlebih dahulu saat posisi
horizontal, kemudian diputar menjadi vertikal, lalu kemudian dikeluarkan dari
vagina.
Pemeriksaan Genitalia
Interna
Palpasi:
dilakukan colok vagina (vagina touché)
dengan dua jari dengan satu tangan dan bimanual dengan tangan satunya menyentuh
fundus dari luar perut. Tentukan konsistensi, ketebalan, arah, serta adanya atau
tidaknya pembukaan serviks. Periksa juga ada atau tidaknya kelainan pada rahim
dan adneksa yang ditemukan.
Pada
ibu dengan usia kandungan lebih dari 34-36 minggu, dapat dilakukan pemeriksaan
pelvimetri klinis untuk memperkirakan ada tidaknya disproporsi fetopelvik /
sefalopelvik (tidak proposionalnya ukuran pelvis terhadap tubuh atau kepala
janin).
Sebelum
melakukan pemeriksaan vagina touché,
pastikan terlebih dulu tidak adanya kontraindikasi relatif pada tindakan ini
yaitu:
(1)
Perdarahan vagina pada trimester ketiga kehamilan, karena hal ini menunjukkan kemungkinan
adanya plasenta previa, tindakan vagina touché pada kasus ini dapat menyebabkan
perdarahan yang lebih parah, (ia hanya bisa dilakukan di meja operasi, yaitu dilakukan
dengan cara meraba forniks
dengan sangat hati-hati).
(2)
Ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi infeksi (korioamnionitis).
Pemeriksaan
dalam vagina tidak pernah dilakukan pada kunjungan antenatal yang pertama, kecuali
ada indikasi tertentu. Pada umumnya, pemeriksaan dalam akan sangat berguna untuk
kepentingan persalinan adalah jika dilakukan pada usia kehamilan di atas 34-36
minggu, dimana ia dilakukan untuk memperkirakan ukuran janin, lokasi janin,
presentasi janin, penilaian serviks uterus dan kondisi kanal (jalan lahir), serta
juga pelvimetri klinis untuk penilaian kemungkinan persalinan normal secara vaginal.
Pemeriksaan Laboratorium
Yang
biasa diperiksa adalah proteinuria, glukosuira, dan nilai Hb. Jika ada
kelainan, segera diobati dan diperiksa kembali terus sampai mencapai normal.
Jika hasil pemeriksaan lab sudah mulai normal, ulangi lagi dalam usia kehamilan
32-34 minggu.
Juga
sering periksa untuk adanya infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus, Hepatiti, dan HIV). Serta biasa juga dilakukan pemeriksaan
gula darah pada kunjungan pertama, jika normal, kembalilah untuk berkunjung
minggu 26-28, untuk deteksi dini diabetes melitus gestasional.
Pemeriksaan Penunjang
Pelvimetri
radiologis (pada trimester akhir 3), jika perlu, dilakukan untuk perhitungan
kanal (jalan lahir) yang lebih akurat. Pada akhir trimester ke-3, pembentukan
dan pematangan organ janin (organogenesis) hampir selesai, sehingga kemungkinan
mutasi / efek karsinogen jauh lebih kecil daripada trimester pertama / kedua. Namun
tetap harus digunakan dosis radiasi yang sekecil mungkin. Ultrasonografi (USG)
tidak berbahaya karena ia menggunakan gelombang suara.
Pendidikan Kesehatan Apa Saja yang Diberikan Saat Antenatal Care?
Tentang Aktivitas Fisik
Bisa
seperti biasa (tingkat aktivitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15
menit setiap 2 jam. Jika ingin duduk atau berbaring usahakan posisi kaki agak
ditinggikan. Jika tingkat aktivitas yang biasa ibu lakukan termasuk berat,
disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik, dan anjurkan untuk istirahat yang cukup.
Olahraga
dengan tingkat ringan hingga sedang dapat dilakukan, dan saat olahraga tersebut
pertahankan denyut nadi ibu
jangan melebihi 140 kali per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang
mencurigakan dapat membahayakan (misalnya, pendarahan vagina), aktivitas fisik
harus segera dihentikan.
Tentang Pekerjaan Ibu
Anjurkan
ibu untuk menghindari pekerjaan yang berbahaya atau terlalu berat ataupun yang
berhubungan dengan radiasi / bahan kimia.
Tentang Aktivitas Perjalanan
Tak
perlu khawatir saat menumpang di pesawat terbang biasa, karena ia tidak
membahayakan kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin penumpang sudah diatur
sesuai dengan tekanan atmosfer yang biasa di lingkungan.
Tentang Kebutuhan Mandi dan
Pakaian
Mandi
cukup seperti biasa. Penggunaan sabun antiseptik / sabun khusus vagina tidak
disarankan secara keseluruhan karena ia dapat mengganggu flora normal di vagina.
Selain itu, penggunaan sabun vagina dengan semprotan juga bisa menyebabkan
emboli udara atau emboli air yang bisa membahayakan. Untuk pakaian disarankan
bagi ibu hamil untuk menggunakan pakaian hangat yang memungkinkan gerakan dan pernapasan
lebih bebas serta menyerap keringat.
Tentang Aktivitas Seksual / Koitus
Bisa
seperti biasa, kecuali jika ada pendarahan atau discharge (pengeluaran cairan vagina) dari alat kelamin, maka ibu harus
berhenti koitus sementara (abstinentia).
Jika ada riwayat aborsi sebelumnya, koitus sebaiknya tertunda sampai usia kehamilan
16 minggu, dimana plasenta yang diharapkan sudah terbentuk dengan sempurna,
dengan implantasi dan fungsi yang baik.
Beberapa
sumber merekomendasikan bahwa sebaiknya koitus
dihindari sejak 3-4 minggu terakhir kehamilan sebelum persalinan. Hindari
trauma berlebihan pada daerah serviks / rahim.
Tentang Perawatan Perut dan Payudara
(Breast Care)
Jika
retraksi terjadi pada papilla, biasakan untuk menarik papilla secara manual dan
perlahan. Striae / hiperpigmentasi
bisa terjadi, namun tidak perlu khawatir berlebihan karena ini normal terjadi.
Tentang Dampak Hewan Peliharaan
di Rumah
Hewan
peliharaan bisa menjadi pembawa penyakit (misalnya bulu pada kucing dan burung
yang mungkin mengandung parasit toksoplasma). Dianjurkan untuk menghindari
kontak dengan hewan sumber infeksi.
Tentang Rokok, Alkohol, dan Obat-obatan
Harus
dihentikan secara total setidaknya selama kehamilan, persalinan, post partum hingga masa menyusui
selesai. Obat-obatan depresan adiktif (narkotika) dapat menekan sirkulasi pada janin
dan akan menghambat pembentukan susunan saraf pusat janin.
Tentang Nutrisi
Makanan
sehari-hari ibu haruslah memenuhi kecukupan gizi bagi ibu dan janin yang
dikandungnya. Yang menjadi fokus kebutuhan nutrisi pada ibu hamil biasanya
adalah asam folat serta zat besi yang sering diperlukan untuk pencegahan anemia
defisiensi zat besi yang sering terjadi pada ibu hamil. Ibu biasanya dibekali
dengan suplemen vitamin ekstra serta tablet Fe (zat besi).
Kamu punya blog atau punya akses untuk mengelola blog milik instansi tertentu (dinas, puskesmas, RS, universitas, dll)?
dan kamu mau PULSA GRATIS?
Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^
Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.
Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-
Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D
Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html
Title : Antenatal Care (ANC) : Pemeriksaan Untuk Ibu Hamil
URL : https://sains-phd.blogspot.com/2017/09/antenatal-care.html
dan kamu mau PULSA GRATIS?
Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^
Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.
Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-
Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D
Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html
Title : Antenatal Care (ANC) : Pemeriksaan Untuk Ibu Hamil
URL : https://sains-phd.blogspot.com/2017/09/antenatal-care.html
1 komentar:
komentarbisa kirimkan daftar pusaka nya melalui email saya? terima kasih 😊
Reply