Kanker Kolorektal: Definisi, Etiologi,
Patofisiologi, Manifestasi, Komplikasi, Diagnosis, dan Penatalaksanaannya
Credit: commons(dot)wikimedia(dot)org |
Beban
akibat kanker semakin meningkat di negara berkembang dengan kasus kematian dari
infeksi penyakit ini. Masyarakat di negara berkembang mempunyai kebiasaan
mengadopsi gaya hidup masyarakat Barat seperti merokok, mengonsumsi makanan
yang mengandung kalori tinggi, serta minimnya kegiatan fisik sehingga
meningkatkan risiko terkena penyakit kanker ini (American Cancer Society, 2005).
Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang mempunyai angka kejadian kanker yang terus
bertambah dari waktu ke waktu. Kanker masih menempati urutan besar berbagai
penyakit yang dapat menyebabkan kematian di Indonesia. Urutan penyebab kematian
di Indonesia antara lain karena kecelakaan lalu lintas, penyakit infeksi, jantung,
diare, stroke, lalu kanker.
Lembaga
Riset Kanker Internasional (International Agency For Research on Cancer), melaporkan
tiga jenis kasus kanker yang paling umum ditemukan di antara pria adalah kanker
prostat, paru-paru, dan kolorektal. Sedang di antara wanita adalah kanker payudara, kolorektal, dan paru-paru.
► Definisi Kanker Kolorektal
Menurut
American Cancer Society, kanker
kolorektal adalah kanker yang berkembang dalam kolon atau rektum. Kolon dan
rektum merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang disebut gastrointestinal
atau sistem GI (Sahay, et al., 2000). Sistem pencernaan memproses
makanan menjadi energi dan membuang produk sisa yang padat dari tubuh (feses).
Setelah makanan dikunyah dan ditelan, makanan berjalan melewati esofagus menuju
lambung.
Dari
lambung kemudian makanan dicerna dan kemudian menuju usus kecil dimana proses
pencernaan terus berlangsung dan hampir semua nutrien diabsorbsi di sini. Nama
usus kecil diberikan oleh karena diameter dari usus kecil ini lebih kecil
dibanding diameter usus besar. Usus kecil merupakan bagian terpanjang dari
sistem pencernaan. Kanker hampir tidak pernah tumbuh di usus kecil ini.
Usus
kecil bergabung dengan usus besar di bagian abdomen kanan bawah. Bagian pertama
dan terpanjang dari usus besar adalah kolon. Air dan mineral diabsorbsi di usus
besar ini dan sisanya berupa feses. Kolon mempunyai empat bagian yaitu : ascending colon, transverse colon, descending
colon, dan sigmoid colon.
Ascending
colon bermula ketika usus kecil berhimpitan dengan kolon dan memanjang ke atas
pada bagian kanan abdomen. Transverse colon adalah bagian yang melintang dari
sebelah kanan ke sebelah kiri abdomen. Descending colon merupakan kelanjutan
dari transverse colon yang berjalan turun pada sisi kiri abdomen. Bagian akhir
adalah kolon sigmoid karena bentuknya seperti huruf S. Kolon sigmoid bergabung
dengan rektum kemudian anus.
► Etiologi Kanker Kolorektal
Penyebab
dari kanker kolorektal belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa diet, faktor genetik dan faktor predisposisi lainnya
berperan besar dalam perkembangan penyakit ini (Otto, 2001). Individu dengan
diet rendah lemak hewani dan tinggi serat menunjukkan insiden yang lebih rendah
pada penyakit ini. Individu dengan riwayat kanker kolorektal sebelumnya berisiko
timbulnya kembali kanker ini pada area lain dari kolon atau rektum meskipun
kankernya telah diangkat.
Di
samping itu individu dengan polip adenomatous dan inflammatory bowel disease juga meningkat risiko untuk terkena
kanker ini. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa aktivitas fisik secara
teratur menurunkan risiko terjadinya kanker kolorektal. Sebaliknya obesitas,
merokok, dan alkohol dapat meningkatkan risiko. (Comb, 2003)
► Patofisiologi Kanker Kolorektal
Hampir
semua kanker kolorektal adalah adenocarcinoma yang pada awalnya adalah polip
adenomatous. Kebanyakan tumor berkembang dalam rektum dan kolon sigmoid
meskipun tiap bagian kolon juga dapat terkena. Tumor secara khas berkembang
tanpa terdeteksi, mengakibatkan sedikit manifestasi.
Dengan
berjalannya waktu muncul beberapa manifestasi, pada saat itu kanker mungkin telah
menyebar ke lapisan yang lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ yang
ada di sekitarnya. Kanker kolorektal menyebar dengan perluasan secara langsung
ke seluruh usus, submukosa dan lapisan luar dari usus.
Struktur
yang ada di sekitarnya seperti liver, lambung, duodenum, usus halus (small intestine), pankreas, limpa,
saluran genitourinari, dan dinding abdomen juga dapat terkena penyebaran secara
langsung. Penyebaran ke nodus limfe di sekitarnya adalah bentuk penyebaran
tumor yang paling sering.
Sel-sel
kanker juga menyebar dari tumor primer melalui sistem limfatik atau sistem
sirkulasi ke tempat-tempat sekunder seperti liver, paru-paru, otak, tulang dan
ginjal. Tumor juga dapat berada dalam rongga peritoneal melalui penyebaran pada
saat pembedahan. (Rozmovits, et al., 2004)
► Manifestasi Kanker Kolorektal
Kanker
kolorektal tidak menimbulkan gejala sampai berkembang ke stadium lanjut. Karena
kanker kolorektal tumbuh secara perlahan, maka selama 5 sampai 15 tahun
sebelumnya belum menampakkan gejala. Manifestasi yang muncul tergantung dari
lokasi, tipe dan luas, serta komplikasi.
Pada
awalnya manifestasi yang muncul adalah perdarahan rektal, perubahan kebiasaan
buang air besar, sering diare atau konstipasi. Pada stadium lanjut biasanya
diikuti dengan nyeri, anoreksia dan menurunnya berat badan. Pada palpasi
abdominal atau rektal teraba adanya massa. Kadang-kadang pasien mengalami
anemia oleh karena perdarahan yang kronis. (Sahay, et al., 2000)
► Komplikasi Kanker Kolorektal
Komplikasi
utama dari kanker kolorektal adalah sumbatan pada usus, perforasi dinding usus
pada rongga peritoneal dan penyebaran langsung oleh tumor pada organ-organ di
sekitarnya. Kanker kolorektal sering mengalami sekambuhan setelah pengambilan
tumor pada empat tahun pertama.
Ukuran
dari tumor primer tidak berhubungan dengan lama pasien dapat bertahan. Jumlah nodus
limfe yang terkena, penetrasi tumor melalui dinding usus, dan organ-organ di
sekitarnya yang ikut terkena merupakan prediktor yang lebih baik untuk
prognosis penyakit kanker kolorektal ini. (Otto, 2001)
► Diagnosis Kanker Kolorektal
Test
diagnostik dan laboratorium digunakan untuk screening,
diagnosis dan monitoring. Test
diagnostik meliputi sigmoidoskopi, kolonoskopi sebagai tes diagnostik primer
untuk mendeteksi dan visualisasi tumor. Biopsi jaringan untuk menentukan
jaringan kanker, TNM classification
untuk menentukan stadium kanker.
Pemeriksaan
radiologi juga sering digunakan antara lain foto rontgen paru untuk mendeteksi
adanya metastasis ke paru, CT Scan, MRI, atau pemeriksaan ultrasonik mungkin
digunakan untuk menentukan kedalaman tumor dan organ-organ yang mengalami
metastasis.
Test
laboratorium yang digunakan antara lain FOBT untuk mendeteksi adanya darah
dalam feses, Cell Blood Count untuk
mendeteksi adanya anemia oleh karena kehilangan darah yang kronis dan pertumbuhan
tumor, level CEA (Carcino Embrionic
Cancer) sebagai tumor marker yang
dapat dideteksi dalam darah pada klien dengan kanker kolorektal. dan mendeteksi
adanya kekambuhan. (Otto, 2001)
► Penatalaksanaan Kanker Kolorektal
Berikut
ini adalah beberapa jenis penatalaksanaan bagi penyakit kanker kolorektal: (Rozmovits,
et al., 2004; Caricato, et al., 2007)
● Pembedahan pada Kanker Kolorektal
Beberapa
pilihan terapi pembedahan dapat dilakukan mulai dari laser photocoagulation selama endoskopi sampai reseksi abdomen dengan kolostomi
tetap. Untuk tumor dengan ukuran kecil dan terlokalisir dapat digunakan terapi
dengan eksisi lokal dan fulgurasi.
Kanker
kolorektal juga bisa dilakukan reseksi pembedahan kolon dengan anastomosis
sebagai terapi pengobatan. Tumor pada rektum biasanya dilakukan reseksi abdominoperineal
dengan kolon sigmoid, rektum dan anus melalui insisi abdominal dan perineal.
Untuk mengeluarkan feses maka dibuatkan kolostomi sigmoid tetap.
● Terapi Radiasi pada Kanker Kolorektal
Meskipun
terapi radiasi tidak digunakan sebagai terapi primer pada kanker kolon, terapi
radiasi sering digunakan setelah reseksi pembedahan pada tumor rektal. Kanker
rektal yang masih kecil bisa diterapi dengan radiasi intracavitary, eksternal atau dengan radiasi implantasi. Terapi
radiasi juga dapat mencegah kekambuhan kanker rektal setelah reseksi pembedahan
terutama jika kanker telah menginvasi jaringan di luar dinding usus atau telah mengenai
nodus limfe sekitarnya.
● Kemoterapi pada Kanker Kolorektal
Agen
kemoterapi yang sering digunakan pada kanker kolorektal adalah fluorouracil
(5-FU) intravena dan asam folinic (leucovorin), digunakan pada pasca operasi
sebagai terapi adjunctive. Agen
kemoterapi lainnya adalah irinotecan (CPT-11) atau oxaliplatin. Jika
dikombinasikan dengan terapi radiasi, kemoterapi dapat mengurangi kekambuhan
dan dapat memperpanjang lama hidup pasien dengan kanker rektal stadium II dan
III. Pada kanker kolon, kemoterapi digunakan untuk mencegah penyebaran ke liver,
dan mencegah kekambuhan.
Kamu punya blog atau punya akses untuk mengelola blog milik instansi tertentu (dinas, puskesmas, RS, universitas, dll)?
dan kamu mau PULSA GRATIS?
Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^
Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.
Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-
Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D
Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html
Title : Kanker Kolorektal: Definisi, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi, Komplikasi, Diagnosis,dan Penatalaksanaannya
URL : https://sains-phd.blogspot.com/2017/09/kanker-kolorektal.html
dan kamu mau PULSA GRATIS?
Buat artikel yang terkait dg artikel ini atau artikel lain di blog ini, lalu cantumkan URL artikelnya pada artikel kamu sebagai tambahan bacaan. Artikelnya gak perlu panjang-panjang kok, minimal 200 kata sudah boleh. Kalo kamu ada artikel lama yang tinggal diedit untuk ditambahkan URL artikel kami, itu lebih bagus lagi ^_^
Setelah kamu ada artikelnya, beritahu kami dengan cara kirim pesan kepada kami langsung dari menu "Hubungi kami" yang berisi nama kamu, nomor HP, dan URL artikel yang kamu buat.
Kami akan menyeleksi peserta yang memenuhi syarat lalu secara acak akan memilih peserta yang beruntung setiap bulannya untuk mendapatkan pulsa gratis sebesar Rp 20.000,-
Yuk, ikutan! kapan lagi bisa dapat pulsa gratis dengan mudah, hehe :D
Untuk mengirim pesan dan jika ada pertanyaan, hubungi kami disini >> http://www.sainsphd.com/p/hubungi-kami.html
Title : Kanker Kolorektal: Definisi, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi, Komplikasi, Diagnosis,dan Penatalaksanaannya
URL : https://sains-phd.blogspot.com/2017/09/kanker-kolorektal.html
2 komentar
komentarTolong dafpus nya bisa kirim ke email septhaniaputri@gmail.com
ReplyTerimakasih. artikel ini sangat membantu
sudah saya kirim ya mbak Septhania, jgn lupa juga utk men-share artikel ini ya.. :)
Reply